Lari di Atas Tual Sagu . Kegiatan ini telah menjadi perlombaan yang khas dan resmi, satu-satunya cuma ada di Kabupaten Kepulauan Meranti Riau .
Lomba Lari di Atas Tual Sagu ini merupakan acara asli yang berasal dari Desa Bokor Kecamatan Rangsang Barat Kabupaten Kepulauan Meranti , Provinsi Riau .
Sebelumnya, event ini juga masuk daftar jadi warisan budaya tak benda (WBTB) nasional Indonesia oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan tahun 2018.
Karya budaya ini masuk daftar penetapan WBTB bersama karya budaya lainnya dari empat provinsi di bawah wilayah kerja Balai Pelestarian Nilai Budaya (BPNB) Kepulauan Riau dengan nomor registrasi 2016006981 pada Direktorat Warisan dan Diplomasi Budaya Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan.
Lari di Atas Tual Sagu pertama kali dipopulerkan oleh Sanggar Bathin Galang . Lomba ini kemudian dijadikan sebagai event budaya tiap tahun. Hal ini tidak terlepas dari ide kreatif Ketua Sanggar Bathin Galang Desa Bokor , Sopandi Rozali.
Diceritakan Sopandi Rozali beberapa waktu lalu, Lari di Atas Tual Sagu adalah sebuah proses sebelum tual sagu dijadikan tepung.
Saat setelah dipanen, selanjutnya tual sagu yang sudah dipotong dikeluarkan dari kebun dengan cara digolek (diguling-gulingkan) sampai ke sungai. Di sungai tual sagu dirakit atau diikat dengan tali agar mudah membawanya.
Setelah itu proses yang dilakukan adalah menarik tual sagu dari sungai ke darat dengan menggunakan kapal.
Untuk menghitung jumlah tual sagu yang sudah diikat dan direndam di dalam sungai ataupun di laut dilakukan dengan berjalan di atasnya.
Agar penghitungan tual sagu cepat, masyarakat kerap melakukannya sambil berlari. Selanjutnya tual sagu dibawa ke tempat pengolahan sampai akhirnya diproses menjadi tepung.
Berangkat dari kebiasaan menghitung tual sagu dengan berlari ini, kemudian Sopandi menggagas agar kebiasaan ini diperlombakan.
Kebiasaan inilah pada masa sekarang diangkat menjadi permainan dan sangat berpotensi menjadi penunjang pariwisata unggulan Kabupaten Kepulauan Meranti .
Lomba Lari di Atas Tual Sagu ini diadakan di Sungai Bokor , Kecamatan Rangsang Barat dengan jumlah peserta yang tidak terbatas, lomba ini bersifat eksibisi dan sebagai sarana promosi wisata.
Sopandi mengatakan, untuk panjang trek lomba Lari di Atas Tual Sagu sepanjang 200 meter. Bahkan pada tahun 2019, perlombaan tidak hanya dilakukan secara perorangan namun dilakukan secara beregu.
Sebagai kegiatan pendukung, diadakan juga pegelaran musik, tari dan teater, pembacaan puisi, pesta buah, kuliner dan kerajinan.