Tarian Zapin merupakan hasil dari gabungan dua kebudayaan, yaitu budaya Melayu dan budaya Arab pada masa lalu. Akulturasi ini terjadi karena kedatangan orang-orang Arab ke wilayah Siak-Riau dan tinggal disini.
Adat Melayu dan Arab kemudian saling mengisi dan berpengaruh pada bidang seni, seperti tari, sastra, musik dan sebagainya. Tarian Zapin dilakukan secara berpasangan dan digunakan sebagai sarana hiburan masyarakat. Tari Zapin ini masih dapat ditemukan di Kampung Melayu dan masyarakat berkumpul dalam waktu seminggu sekali agar tidak punah di perubahan zaman.
Tari Zapin tidak hanya terkenal di Riau atau Sumatera, melainkan tersebar hingga Kalimantan dan Jawa. Kepopulerannya pun diakui hingga luar negeri, seperti negara-negara serumpun yaitu Malaysia, Singapura, dan Brunei Darussalam.