Sema Antau, atau Semah Rantau adalah kegiatan budaya yang dihadiri hampir seluruh lapisan masyarakat berupa sembelih seekor kerbau, kemudian mengantar/ meletakkan/ meninggalkan kepala kerbau kedalam sungai dihulu sungai subayang untuk habitat buaya ialah merupakan kegiatan budaya atas rasa syukur atas nikmat yang Allah Subhana wa ta'ala berikan kepada penduduk desa. Bagi masyarakat desa, kepala kerbau bukanlah sumber makanan untuk dikonsumsi dengan membuang/ memberikan/ meninggalkan kepala kerbau di hulu sungai subayang akan menciptakan ekosistem alam yang harmonis untuk habitat buaya sehingga rasa syukur terwujud dari hasil alam desa tanjung beringin.
Kehadiran setiap lini masyarakat dengan berarak dan diiringi calempong oguong diatas perahu berhias (piyau bakajang kain) sepanjang sungai subayang kehulu desa tanjung beringin turut dihadiri mulai dari Raja Gunung sahilan, Pemangku adat/ninik mamak, Pemerintah desa, Masyarakat biasa anak kemanakan dan Alim ulama.